Kalkulator Siklus Haid
Hitung periode menstruasi, masa subur, dan ovulasi dengan akurat
Hasil Perhitungan Siklus Haid
Prediksi Akurat
Menghitung siklus haid berdasarkan data pribadi Anda untuk hasil yang lebih tepat
Masa Subur
Menentukan waktu ovulasi dan masa subur untuk perencanaan kehamilan
Mudah Digunakan
Antarmuka sederhana yang dapat diakses dari perangkat apa pun
Mengenal Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi adalah perubahan bulanan yang terjadi pada sistem reproduksi wanita sebagai persiapan untuk kemungkinan kehamilan. Siklus ini dimulai dari hari pertama menstruasi hingga hari sebelum menstruasi berikutnya.
Fase-Fase Siklus Menstruasi
1. Fase Menstruasi (Hari 1-5): Peluruhan dinding rahim yang tidak dibuahi, ditandai dengan keluarnya darah haid.
2. Fase Folikuler (Hari 1-13): Pematangan sel telur dalam ovarium, dimulai bersamaan dengan menstruasi.
3. Fase Ovulasi (Hari 14): Pelepasan sel telur matang dari ovarium, masa paling subur.
4. Fase Luteal (Hari 15-28): Persiapan dinding rahim untuk implantasi jika terjadi pembuahan.
Cara Menghitung Siklus Haid
Menghitung siklus haid dilakukan dengan mencatat hari pertama menstruasi setiap bulan. Hitunglah jumlah hari dari hari pertama haid bulan ini hingga hari pertama haid bulan berikutnya.
Contoh Perhitungan:
Jika haid dimulai tanggal 15 Januari dan haid berikutnya dimulai tanggal 12 Februari, maka siklus Anda adalah 28 hari (dari 15 Januari hingga 11 Februari = 28 hari).
Masa Subur dan Ovulasi
Masa subur adalah periode ketika kemungkinan hamil paling tinggi. Ovulasi biasanya terjadi 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Masa subur berlangsung sekitar 6 hari, termasuk 5 hari sebelum ovulasi dan hari ovulasi itu sendiri.
Tanda-Tanda Ovulasi:
• Perubahan lendir serviks menjadi lebih bening dan elastis
• Sedikit peningkatan suhu tubuh basal
• Nyeri ringan di perut bagian bawah
• Perubahan mood atau libido
• Payudara terasa lebih sensitif
Faktor yang Mempengaruhi Siklus Haid
Beberapa faktor dapat mempengaruhi keteraturan siklus menstruasi:
• Stres: Stres fisik atau emosional dapat mengganggu keseimbangan hormon
• Berat Badan: Berat badan terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat mempengaruhi ovulasi
• Olahraga Berlebihan: Aktivitas fisik yang terlalu intens dapat mengganggu siklus
• Kondisi Medis: PCOS, gangguan tiroid, atau kondisi lainnya
• Obat-obatan: Beberapa obat dapat mempengaruhi siklus menstruasi
• Usia: Siklus dapat berubah seiring bertambahnya usia
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter
Segera konsultasikan dengan dokter kandungan jika mengalami:
• Siklus haid kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari
• Tidak haid selama 3 bulan berturut-turut
• Pendarahan yang sangat banyak atau berkepanjangan
• Nyeri haid yang sangat parah
• Pendarahan di luar periode menstruasi
• Gejala PMS yang sangat mengganggu aktivitas
Referensi Medis
- American College of Obstetricians and Gynecologists. (2019). “Menstruation in Girls and Adolescents: Using the Menstrual Cycle as a Vital Sign.” Committee Opinion No. 651. Obstetrics & Gynecology, 126(3), e143-e146.
- Reed, B. G., & Carr, B. R. (2018). “The Normal Menstrual Cycle and the Control of Ovulation.” In Endotext. MDText.com, Inc.
- Mihm, M., Gangooly, S., & Muttukrishna, S. (2011). “The normal menstrual cycle in women.” Animal Reproduction Science, 124(3-4), 229-236.
- World Health Organization. (2020). “Sexual and Reproductive Health: Menstrual Health.” Geneva: WHO Press.
- Johnson, S., Marriott, L., & Zinaman, M. (2018). “Can apps and calendar methods predict ovulation with accuracy?” Current Medical Research and Opinion, 34(9), 1587-1594.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). “Pedoman Kesehatan Reproduksi Wanita.” Jakarta: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.