Kalkulator Selamatan Orang Meninggal | Hitung Mudah

Kalkulator Menghitung Selamatan Orang Meninggal

Hitung tanggal selametan berdasarkan tradisi Jawa dengan tepat dan akurat

Jenis Selamatan Tanggal Hari & Pasaran

Tentang Selamatan Orang Meninggal

Selamatan atau tahlilan untuk orang yang telah meninggal merupakan tradisi yang sudah mengakar kuat dalam masyarakat Jawa dan sebagian besar umat Islam di Indonesia. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan dan doa untuk arwah yang telah berpulang.

Makna Setiap Selamatan:

3 Hari (Nelung Dina): Masa dimana arwah masih berada di sekitar rumah dan keluarga. Doa-doa dipanjatkan agar arwah mendapat ketenangan.

7 Hari (Mitung Dina): Waktu dimana arwah mulai menyadari keadaannya. Keluarga mengirim doa dan sedekah untuk meringankan beban arwah.

40 Hari (Matangpuluh Dina): Periode penting dalam perjalanan arwah menuju alam akhirat. Doa dan amal saleh sangat diperlukan.

100 Hari (Nyatus Dina): Masa peralihan spiritual dimana arwah semakin jauh dari dunia fana.

Pendhak I (1 Tahun): Peringatan haul pertama, biasanya dilakukan dengan acara yang lebih besar.

Pendhak II (2 Tahun): Peringatan haul kedua sebagai bentuk kenangan dan doa berkelanjutan.

1000 Hari (Nyewu): Menurut kepercayaan, ini adalah masa dimana arwah telah sepenuhnya memasuki alam akhirat.

Cara Menghitung Selamatan

Perhitungan selamatan orang meninggal menggunakan sistem kalender Jawa yang memadukan hari dalam seminggu dengan pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon). Setiap jenis selamatan memiliki rumus perhitungan khusus berdasarkan hari dan pasaran wafat.

Pandangan Islam Terhadap Selamatan

Dalam perspektif Islam, selamatan atau tahlilan merupakan tradisi yang diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan ajaran agama. Kegiatan ini fokus pada pembacaan Al-Quran, doa, dan sedekah yang pahalanya dihadiahkan kepada arwah yang telah meninggal.

Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan kedua orang tuanya.” (HR. Muslim)

Etika Dalam Selamatan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan selamatan:

  • Fokus pada doa dan pembacaan Al-Quran
  • Hindari kemewahan berlebihan yang memberatkan keluarga
  • Libatkan masyarakat sekitar untuk mengirim doa bersama
  • Berikan sedekah dan makanan kepada yang membutuhkan
  • Jaga kekhusyukan dalam berdoa

Perbedaan Tradisi Selamatan

Meskipun tradisi selamatan umum dilakukan di Indonesia, terdapat variasi dalam pelaksanaannya tergantung daerah dan budaya setempat. Yang terpenting adalah niat untuk mengirim doa dan amal kebaikan untuk arwah yang telah berpulang.

Referensi Ilmiah

  1. Al-Nawawi, Y. S. (1392 H). Riyadh al-Shalihin. Dar al-Fikr.
  2. Ibn Majah, M. (2009). Sunan Ibn Majah. Dar al-Risalah al-Alamiyyah.
  3. Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.
  4. Geertz, C. (1976). The Religion of Java. Chicago: University of Chicago Press.
  5. Mulder, N. (1992). Individual and Society in Java: A Cultural Analysis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  6. Woodward, M. R. (1989). Islam in Java: Normative Piety and Mysticism in the Sultanate of Yogyakarta. Tucson: University of Arizona Press.
Scroll to Top