Kalkulator CC Motor
Hitung volume mesin sepeda motor Anda dengan mudah dan akurat menggunakan kalkulator CC online gratis. Mendukung perhitungan untuk mesin 2-tak, 4-tak, dan multi-silinder.
Input Data Mesin
Hasil Perhitungan
Apa Itu CC pada Motor?
CC (Cubic Centimeter) atau sentimeter kubik adalah satuan untuk mengukur volume ruang bakar dalam mesin sepeda motor. Volume ini menentukan seberapa banyak campuran udara dan bahan bakar yang dapat masuk ke dalam silinder untuk proses pembakaran.
Semakin besar nilai CC, semakin banyak campuran bahan bakar dan udara yang dapat diproses, yang berarti tenaga yang dihasilkan juga lebih besar. Namun, konsumsi bahan bakar juga akan meningkat.
Rumus Menghitung CC Motor
Terdapat dua rumus utama yang digunakan untuk menghitung CC motor:
CC = 0,785 × (D × D) × L × Jumlah Silinder
CC = π × (r × r) × t × Jumlah Silinder
Keterangan:
- D = Diameter silinder (bore) dalam mm
- L = Panjang langkah piston (stroke) dalam mm
- r = Jari-jari silinder (D/2) dalam mm
- t = Tinggi langkah (stroke) dalam mm
- π (pi) = 3,14159
- 0,785 = π/4 (konstanta untuk menghitung luas lingkaran)
Contoh Perhitungan
Data Motor: Diameter = 58 mm, Stroke = 58,7 mm, 1 Silinder
Perhitungan:
CC = 0,785 × (58 × 58) × 58,7 × 1
CC = 0,785 × 3.364 × 58,7
CC = 155 CC
Faktor-faktor yang Menentukan CC Motor
- Diameter Silinder (Bore): Semakin besar diameter, semakin besar volume yang bisa ditampung
- Panjang Langkah (Stroke): Jarak tempuh piston dari titik mati atas ke titik mati bawah
- Jumlah Silinder: Motor multi-silinder memiliki total CC yang lebih besar
- Desain Ruang Bakar: Bentuk kepala silinder dapat mempengaruhi volume efektif
Kategori Motor Berdasarkan CC
Motor Kecil (≤ 125 CC)
Cocok untuk mobilitas harian, hemat bahan bakar. Contoh: Honda Beat, Yamaha Mio, Suzuki Address.
Motor Menengah (126-250 CC)
Seimbang antara tenaga dan efisiensi. Contoh: Honda Vario 150, Yamaha NMAX, Honda CBR250RR.
Motor Sport (251-500 CC)
Performa tinggi untuk touring dan balap. Contoh: Kawasaki Ninja 400, Honda CB500F.
Motor Besar (> 500 CC)
Motor moge dengan tenaga besar dan fitur lengkap. Contoh: Honda CBR1000RR, Yamaha R1.
Perbedaan Mesin 2-Tak vs 4-Tak
Mesin 2-Tak
• Satu siklus pembakaran dalam 2 gerakan piston
• Lebih sederhana dan ringan
• Tenaga lebih besar per CC
• Konsumsi bahan bakar lebih boros
• Contoh: motor trail, motor balap lama
Mesin 4-Tak
• Satu siklus pembakaran dalam 4 gerakan piston
• Lebih kompleks namun efisien
• Lebih hemat bahan bakar
• Emisi lebih rendah
• Contoh: sebagian besar motor modern
Tips Menggunakan Kalkulator CC
Mengukur Diameter (Bore)
Gunakan jangka sorong atau mikrometer untuk mengukur diameter dalam silinder. Pastikan mengukur pada bagian yang tidak aus.
Mengukur Stroke
Ukur jarak gerakan piston dari TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati Bawah). Bisa dilakukan dengan membongkar mesin atau melihat spesifikasi resmi.
Akurasi Hasil
Hasil perhitungan mungkin sedikit berbeda dari spesifikasi resmi karena toleransi manufaktur dan pembulatan pabrikan.
Aplikasi Praktis Perhitungan CC
Mengetahui CC motor sangat berguna untuk:
- Modifikasi Mesin: Menghitung peningkatan CC setelah bore up atau stroke up
- Pemilihan Spare Part: Memilih piston, ring, dan komponen lain yang sesuai
- Tuning Performa: Menyesuaikan karburator dan sistem bahan bakar
- Perhitungan Pajak: Beberapa daerah menentukan pajak berdasarkan CC
- Asuransi: Premi asuransi sering dikaitkan dengan kapasitas mesin
Hubungan CC dengan Performa Motor
Meskipun CC adalah indikator penting, performa motor juga dipengaruhi oleh:
- Teknologi Mesin: SOHC, DOHC, sistem injeksi
- Rasio Kompresi: Perbandingan volume ruang bakar
- Sistem Bahan Bakar: Karburator vs injeksi
- Desain Katup: Jumlah dan ukuran katup intake-exhaust
- Sistem Pembuangan: Desain knalpot dan header
Catatan Penting
Kalkulator ini memberikan estimasi berdasarkan rumus standar. Untuk hasil yang paling akurat, selalu rujuk ke spesifikasi resmi dari pabrikan motor atau lakukan pengukuran langsung oleh teknisi berpengalaman.